SELAMAT DATANG DI DUNIA PUTRI, JANGAN SERIUS-SERIUS YAAAA BACANYA, SERIUSIN PACAR KAMU AJAA~

Selasa, 11 Maret 2014

Sepucuk Surat Untuk (Mantan) Ibu Mertua.

Assalamualaikum, Ibu.
Sudah lama kita tidak bertemu.
Semoga Ibu baik-baik saja disana.
Saya dengar, Ibu menyuruh saya dan Akio pulang kesana?
Maaf Ibu, bukankah Ibu sangat membenci (mantan) menantu yang tidak Ibu kehendaki ini?
Apa Ibu hanya ingin melihat keturunan Ibu saja?
Maaf Bu, saya tidak serendah itu.

Ibu, sejujurnya saya sangat merindukan Ibu.
Ibu begitu baik pada saya walau terkadang Ibu menunjukan sikap tidak menyukai saya.
Tapi tak apa, saya paham.
Sebenarnya Ibu sangatlah baik.
Namun keluguan Ibu dimanfaatkan segelintir orang yang tidak bertanggung jawab termasuk anak Ibu itu.

Ibu, saya sering mengingat kejadian-kejadian lucu saat kita dirumah dulu.
Kita memasak, mencuci baju, membereskan rumah berdua.
Hal yang tidak saya rasakan dirumah saya sendiri.
Saat saya sakit pun, Ibu yang merawat saya.
Begitu bahagianya saya punya (mantan) mertua seperti Ibu.

Walaupun Ibu sering membicarakan saya dibelakang.
Tidak apa Bu, saya mengerti.
Mungkin Ibu masih belum dapat menerima kehadiran saya ditengah-tengah keluarga Ibu.
Sayang saja semua ini terasa singkat.
Andai Ibu tau apa yang dilakukan oleh suami kesayangan Ibu itu terhadap saya.
Tapi saya bisa apa?
Saya tidak bisa mengutarakannya kepada Ibu.
Ibu terlalu baik untuk harus merasa sakit.

Tapi Bu,
Suatu saat nanti kebenaran akan terungkap.
Justru (mantan) menantu yang Ibu benci ini yang didzalimi dengan mereka yang Ibu sayang.
Jaga diri Ibu baik-baik.
Saya kembalikan apa yang pernah saya rampas dari Ibu dulu.
Jaga dia Ibu.
Karena pergaulan merusak dirinya kini.
Semoga dia tetap menjadi anak kebanggaan Ibu.

Terimakasih untuk waktu singkatnya Bu.
Saya pun tak menginginkan ini.
Tapi hidup harus terus berjalan.
Dan ini adalah pilihan terbaik yang saya miliki.
Saat kita bertemu nanti, mungkin hanya dipengadilan, dan sejak saat itu saya berjanji tidak akan pernah mengganggu Ibu sekeluarga lagi.

Putri sayang Ibu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar