SELAMAT DATANG DI DUNIA PUTRI, JANGAN SERIUS-SERIUS YAAAA BACANYA, SERIUSIN PACAR KAMU AJAA~

Sabtu, 28 Juni 2014

I Love You♥

Dear Izza,

When I am with you, I feel alive. You bring to me a happiness that no one else ever could. You bring to me a love I have never known before. I couldn't imagine what my life would be like without you. I love being with you and I want to spend the rest of my life with you.

Every day I wake up thanking God for you. You have given me so much, and I don't know if I will be able to give back all that you have given me. You have been my guiding light when I was lost. You have been my comforter through all my trials and sorrow.

I want to tell you that the love I have for you is undying. It is a love that is strong and will stand the test of time. I truly feel blessed that you have become a part of my life, and I can't wait for the day that we can join our lives together.

I promise to always love you and always hold you in my heart. I will always be here for you when you need me, and I will love you no matter what life brings us. You are my soul mate, and I love you so much!

Yours,

Zee♥

Selasa, 17 Juni 2014

Insecure Sama Pasangan

Well, berhubung gue lagi ngerasa 'agak' insecure akhir-akhir ini sama pasangan gue, makanya gue googling deh gimana caranya biar gue bisa mengurangi sifat keji gue ini (NGAHAHAHA LEBAYYYY)
Eh gue nemu postingan bagus di www.febrinastevani.com nah postingan gue kali ini disponsori sama postingan doi yang gue posting ulang plus gue tambah-tambahin dikit hehe.
Btw, thankies ya kakak febrina, postinganmu menarik sekali :3

INSECURE SAMA PASANGAN

Insecure, kayanya semua pernah berada di momen seperti ini. saat merasa si A lebih ini, si B lebih itu dll. Insecure menurut gue adalah rasa tidak percaya diri pada seseorang yang tidak diungkapkan, jadi yang muncul adalah perasaan keki terhadap orang yang menurut dia 'Ancaman'. i've been there. :p

Rasa 'Insecure' terhadap pasangan juga beda tipis sama KEPO. ya, KEPO. Rajin banget liat timeline twitternya, liat siapa yang mention, followers, following dll. Rajin banget 'berkunjung' ke facebooknya, ngecek kalo ada yang ngewall. Rajin juga liat BBM-nya dan berharap dia gak tau terus liat watsap, line dan visit dipath! ANNOYING!

DAN GUE JUGA AKHIR-AKHIR INI BEGITU!
OH-MY-GODDAMNNNN!
APA ADA YANG KONSLET DI OTAK GUE?!!
Dan akhirnya pasangan gue pun mulai gak nyaman.
Jadi sering ribut karena gue selalu ngambek tiba-tiba gak jelas.
Dia jadi suka marah karena gue kelewat insecure.

Rasa penasaran yang luar biasa membara (lebay :p) membuat gue jadi bertanya-tanya.. Kenapa sih seseorang termasuk gue bisa merasa 'Insecure' terhadap pasangan-nya? ini adalah beberapa artikel yang didapat kak febrina lewat om Google:

"Hari ini ada yang menstate bahwa gw tidak peduli pada pasangan. Hanya karena gw jarang acak-acak fb dia, jarang nimbrung di twitternya, jarang buka-buka cek bbmnya. Ah masa-masa itu sudah lewat. Jauh tertinggal di kelamnya masa remaja, berserak dengan sisa-sisa rasa tidak aman yang menggelisahkan. Mungkin karena sekarang gw tidak lagi terlalu mau tahu apa yang dia lakukan, apa yang dia pilih, apa yang ia katakan. Karena kegiatan ‘mencari kebenaran’ memiliki satu resiko: kita akan menemukan kebenaran. Dan kebenaran tidak selamanya mengasyikan. Bisa jadi justru merusak pernikahan, merusak respek yang sudah ada hanya karena si dia message2an dengan cewek lain, dan hal-hal kontra produktif lainnya. Gw lebih memilih mengalihkan pandangan dan tak melihat apa yang tak perlu dilihat.

Memangnya kenapa kalau kita pantau pasangan? Mereka jadi ga bakal selingkuh, gitu? Kaum wanita sering terkecoh dengan status pernikahan. Jangan sampai tertukar antara memiliki komitmen dengan memiliki kesetiaan dan cinta selamanya. Dua hal yang berbeda.

Kepedulian berlebihan pada kegiatan pasangan di dunia maya bisa mencerminkan perasaan insecure seorang wanita. But the truth is, you can’t own someone. Even with marriage, and babies, and everything. Perasaan insecure, yang jujur dulu sekali pernah gw rasakan dan kini terulang lagi, muncul karena kita lupa tujuan kita menikah. Karena kita takut diselingkuhi, kalah bersaing dengan yang cantik, ditinggal oleh pasangan, dikhianati. Masalah si dia selingkuh atau nggak, centil atau nggak, that is not your concern sepanjang kita sudah mnjalankan kewajiban dengan baik.

"you can’t own someone. Even with marriage, and babies, and everything." 

membuka satu artikel, bikin gue makin KEPO (dan mencari pembelaan sih sebenernya) dan gue pun kembali ke om Google buat liat-liat blog lainnya yang juga ngebahas soal 'INSECURE'. Perasaan ini lama kelamaan bisa berubah menjadi hal yang negatif lagi yaitu 'POSESIF' wow, rasa ketidakpercayaan diri yang muncul dari diri kita sendiri bisa melahirkan hal-hal negatif lainnya yang berdampak gak bagus untuk suatu hubungan.. *tutupmuka*

Sebagai wanita, saya percaya diatas cewek kece masih ada yang lebih kece, diatas cewek yang pintar masih ada yang lebih pintar, diatas cewek seksi masih ada yang lebih seksi. Sekarang tergantung pada pasangan saja, kalau dia merasa nyaman karena kita sebagai wanita pede (dan mencintai diri kita apa adanya) dan tentu saja kalau si cowok tadi memang bukan buaya ya, hehe… pastinya akan tetap bersama kita.

Karena mau di-posesif-in separah apapun, kalau memang pasangannya mental buaya darat-pun percuma saja, yang ada sebagai wanita kita akan terlihat sebagai mahluk paranoid yang membuat hidup pasangan menjadi ribet. Kamu nggak pingin terlihat sebagai perempuan rusuh kaaaann?

Dah hal yang pertama kali gue cari digoogle tadi ada jawabannya juga sama kak febrina

"Jadi? gue mesti gimana dong?"

Kalo menurut kak febrina, kembali lagi kehubungan lo dan pasangan lo. seberapa baik komunikasi kalian satu sama lain. saat lo ngerasa Insecure terhadap pasangan lo, gak ada salahnya untuk lo ungkapkan perasaan lo itu dan buang jauh-jauh yang namanya GENGSI. Kasih alasan yang paling masuk akal sama pasangan lo kenapa lo merasa tidak nyaman dengan situasi tersebut. syukur-syukur pasangan lo mau mengerti dan sama-sama mencari jalan keluarnya. Tapi kalau pasangan lo malah balik marah dan bilang 'GAK PENTING' bukannya bikin lo merasa nyaman.. well, as an adult you know which one the good and bad. The choice is yours. Apakah lo akan menikmati rasa 'insecure' tersebut selamanya tanpa ada sedikitpun perubahan dari dia? atau, looking for someone else who will make you comfort. 

The Most important thing is, LEARN TO TRUST SOMEONE! Tuhan gak tidur kok, kalopun akhirnya pikiran-pikiran positif lo tersebut salah, tuhan pasti akan kasih petunjuk buat lo.

AAAAKKKKKKK
GUE BAHAGIA BANGET DAPET POSTINGAN YANG BISA NGERUBAH JALAN PIKIR GUE YANG INSECURE ALAY LEBAY INIIII
yah walaupun gak bisa langsung berubah seenggaknya jalan pikiran gue agak terbuka setelah baca postingan ini.
Dimanapun lo berada thanks kak postingan lo sangat membantu.
Ini gue repost biar makin banyak cewek berpikiran sempit macem gue bisa kebuka lagi pikirannya dan gak menyakiti diri sendiri dengan segala macem negative-thinking yang belum tentu kebenarannya.

INTINYA KALO JODOH GAK BAKAL KEMANA.
mau lo rantein itu pasangan lo kalo emang gak jodoh juga akan selalu ada cara buat pisah meskipun bukan karena perselingkuhan (curcol)
Dan walaupun lo selalu ngejauh atau ngehindar dari seseorang tapi kalo emang lo jodoh pasti selalu ada cara untuk bersama lagi :)

Kamis, 12 Juni 2014

Habis Kepo Terbitlah Nyesek

Buat sebagian orang, masa lalu itu gak penting, ya karena kita memang hidup untuk masa depan bukan untuk masa lalu dan juga sampai kapan pun masa lalu itu gak akan pernah terulang lagi.
Tapi buat gue, masa lalu itulah yang menjadikan kita saat ini.
Kita kuat, kita lemah, atau bagaimanapun kita saat ini ya karena masa lalu yang pernah kita lalui.

Kenapa ya tiap gue punya pasangan, gue selalu berusaha nyari tau masa lalunya atau bahasanya anak sekarang tuh 'kepo'.
Padahal pasangan gue aja gak mau tau tentang masa lalu gue gimana dan juga bisa nerima masa lalu gue mau seperti apa, itu bukan masalah buat mereka.
Apa itu bedanya cewe sama cowo ya?
Apa malah cuma gue cewe yang mempermasalahkan masa lalu cowonya?
Sebenernya sih gak mempermasalahkan.
Tapi gue lebih ke pengen tau mantan-mantannya dia atau bagaimana mereka dulu.
Gak penting sih, tapi namanya sifat kepo gue udah akut jadi gak bisa ditahan lagi hahahaha
Tapi yang ngeselinnya tuh habis kepo terbitlah nyesek hahaha
Mendadak jealous, jadi unmood, jadi bete sama pasangan.
Padahal mah dia gak salah apa-apa.
Yang kepo kan gue kenapa keselnya sama dia ya...

Dulu gue pernah ngutip kalimat gitu, bunyinya:
Jangan seneng dulu kalo pacar lo suka bilang cinta, dulu dia juga gitu sama mantannya.
Jangan bangga dulu kalo pacar lo sayang banget sama lo, dulu dia juga sayang banget sama mantannya.
Kurang lebih begitu deh bunyinya.
Kalo dipikir iya juga ya..
Tapi balik lagi, itu kan cuma masa lalu.
Dan gue kan juga gitu ke mantan dulu hahaha terus buat apa jealous?
Gak ngerti...
Yah mungkin pikiran gue yang terkadang masih suka egois and childish.
Bawaannya jealous aja kalo dia mesra-mesraan sama yang lain hahaha

Rabu, 11 Juni 2014

Biar Dibilang Apa?

Gue gak habis pikir sama orang yang suka melebih-lebihkan dirinya atau apa yang dia punya.
Maksudnya biar apa?
Sombong atau biar dibilang apa? 'Wah'?
Nih gue kasih tau.
Saat ini lo bilang lo gini gitu, punya ini itu, terus beberapa waktu kedepan entah minggu entah bulan ataupun tahun, semua itu bakal keliatan lo bener apa cuma omong kosong.
Oke, seperti biasa bakal gue kasih contoh.
Misal lo punya temen lama si A yang baru ketemu lagi, pas lo tanya dia kerja dimana dia bilang kerja yang 'wah' deh pokoknya sambil ngebangga-banggain dirinya. Ya lo percaya aja dong ya namanya juga lama gak ketemu kali aja dulu dia jadi kang cendol keliling sekarang bisa jadi pengusaha gerobak cendol. Ya kita kan gak ada yang tau nasib orang lah yaa. Eh taunya berapa bulan kemudian lo ketemu temen lama lo si B yang kenal si A juga, dan ternyata kata si B, si A itu sekarang cuma jadi kang somay. Nah lo empet kan tuh udah denger omongannya si A yang udah sok banget taunya cuma bokis.
Contoh kedua.
Lo lagi pedekate sama orang, doi bilang punya ini itu, yang rumahnya tingkat 7 lah, yang mobilnya ada kamar mandinya lah, yang punya motor banyaklah. Bukannya matre tapi namanya orang kalo dijanjiin yang manis-manis mah gak bakal nolak~ Eh taunya setelah jadian lama baru deh kebongkar, iya rumahnya tingkat 7, tinggal dirusun lantai 7. Mobilnya ada kamar mandinya? Dirumahnya aja kamar mandinya diluar. Motornya banyak? Cuma satu aja itu juga punya bokapnya.
Lah terus kalo udah ketauan gitu lo gimana?
Emang waktu bokis dulu gak mikir kedepannya bakal gimana kalo ketauan?
Nih ya, ada tipe orang yang kalo dia dibokisin bakal iya-iya aja dan pas dia tau yang sebenarnya dia cuma diem tapi dalem hati dia ngakak dan agak ilfeel.
Iya, salah satunya gue.
Kalo ada orang yang ngomongnya tinggi dan beberapa waktu kedepan gue tau keadaan sebenarnya, gue cuma diem sambil ngakak dalem hati dan juga mikir; maksud lo apa sih hah pake bokis sama gue dulu.
Toh cepat atau lambat orang akan tau gimana yang sebenarnya.
Jadi orang tuh mending apa adanya, kalo lo emang cuma jadi kang perabot gak usahlah bilang punya bisnis furniture atau lo bilang punya mobil taunya cuma punya odong-odong.
Jadi orang itu lebih baik merendah, apa adanya.
Seandainya emang lo itu orang 'punya', tanpa lo harus warta berita ke orang-orang juga orang bakal tau dengan sendirinya.
Lagian orang juga gak bakal peduli-peduli amat mau lo hidup se-kaya apapun selama lo gak pernah berbagi sama dia. Iya kan?
Dan satu lagi, jangan pernah mendekati seseorang dengan kelebihan/apa yang lo punya, karena berarti orang itu gak tulus sama lo atau kasarnya cuma ngincer apa yang lo punya dan setelah tau kalo selama ini lo bokis, bisa jadi dia langsung pergi atau perlahan menjauh.
Lebih baik tunjukin kekurangan lo, kalo dia mau, berarti dia emang tulus mau sama lo beserta kekurangan lo, setelahnya baru lo kasih tau semua kelebihan lo dan apa aja yang lo punya, itu berarti bonus buat dia yang udah tulus nerima lo apa adanya.
Belajar menjadi pribadi sederhana dan apa adanya yaa, bukan pribadi yang suka mengada-ada :)))

Rabu, 04 Juni 2014

JNE - Ekspedisi Besar Yang Tidak Profesional

Dear, JNE.
Saya adalah salah satu pelanggan JNE semenjak awal tahun 2012.
Sudah 2 tahun lebih saya memakai ekspedisi JNE.
Awalnya tidak ada kendala saat saya memakai ekspedisi ini.
Lambat laun, seiring dengan banyaknya onlineshop-onlineshop di Indonesia.
Kinerja ekspedisi JNE makin buruk.
Terutama dalam pelayanannya.
Seperti customer servicenya yang jarang sekali mengangkat telponnya, bahkan pernah satu kali saya telpon dan minta cek status kiriman barang saya ke JNE Bekasi lalu diangkat oleh CS nya namun saya mendapatkan perlakuan yang kurang mengenakkan, dia menjawab dengan kasar.
Loh saya ini kan pelanggan yang
cuma mau cek status pengiriman barang saya, memang salah?
Itu pertama, yang kedua.
Sudah berkali-kali saya kirim barang lalu setelah sampai di customer saya, barang tersebut rusak.
Padahal saya sudah pakai kardus dan plastik bubble.
Tapi saat customer saya complain ke JNE malah dijawab "Ya mbak kan tau paketan yang kami kirim banyak jadi ya maklum kalau tertindih paketan lain".
Wah jawaban yang bagus ya bukannya meminta maaf tapi malah menjawab seperti itu, tidak bertanggung jawab sama sekali.
Yang ketiga, waktu itu saya kirim barang ke Karawang. Saya sudah biasa kirim ke alamat tersebut. Tapi saat saya kirim lagi, kurir yang mengantar barang saya tersebut sms customer saya, dia bilang tidak tau alamatnya, padahal alamatnya sudah jelas. Akhirnya kurir tersebut malah mengajak customer saya untuk ketemu dipinggir jalan karena kurir tersebut tidak mau bingung mencari alamat tadi.
Loh kalau tidak tau jalan dan tidak mau tanya kenapa harus jadi kurir? Kenapa tidak jadi tukang es cendol saja?
Yang keempat, paketan yang saya kirim memang sering sekali delay. Selama customer saya bisa memaklumi saya juga tidak mau ambil pusing, tapi saat ini ada 4 paketan saya yang belum sampai dan dicek masih on process padahal sudah seminggu dan parahnya salah 1 paketan itu ada yang Paket YES! Yang harusnya 1 hari sampai tapi sudah 3hari belum sampai juga! Padahal cuma dikirim ke jakarta!
Apa yang harus saya lakukan lagi?
Telpon ke JNE sudah!
Tapi CS bilang sistem sedang offline!
Setau saya JNE adalah ekspedisi besar tapi sayang tidak profesional sama sekali!
Saya benar-benar kecewa dengan pelayanan JNE saat ini yang seharusnya semakin banyak customer bisa semakin lebih baik kinerjanya tapi malah sebaliknya!