SELAMAT DATANG DI DUNIA PUTRI, JANGAN SERIUS-SERIUS YAAAA BACANYA, SERIUSIN PACAR KAMU AJAA~

Selasa, 21 April 2015

Inikah Nasib Semua Ibu Rumah Tangga?

"Menjadi ibu adalah pengalaman paling penuh emosi dalam hidup seseorang. Seorang ibu menjadi anggota semacam mafia wanita" – Janet Suzman

Rumah berantakan, cucian menumpuk, pampers berserakan dimana-mana.
Aku masih terlalu muda untuk ini, umurku baru dua puluh lebih sedikit!
Rambutku kusut, wajahku jauh lebih tua, mataku sembab.
Dan penampilanku tak seperti anak-anak seumuranku!

Semua pekerjaan seakan tak ada habisnya.
Aku tak pernah punya waktu santai bahkan untuk berandai-andai.
Untuk semua pekerjaanku, waktuku tidak pernah cukup.
Seakan pekerjaan itu selalu mengejarku setiap waktu.

Aku mengaca dan apa yang kulihat?
Seorang wanita asing bertampang kusut, di manakah diriku dulu yang tak terlalu buruk?
Semakin bergegas aku, semakin ketinggalan aku.
Hari ini adalah esok, dan aku belum bisa mengejarnya.

Aku sudah lupa bagaimana rasanya berbincang dengan teman-teman di waktu senggang.
Karena memang tak ada lagi waktu sengang untukku.
Bahkan aku lupa bagaimana indahnya kerlap kerlip lampu kota pada malam hari.
Karena untuk bisa menghirup udara segar pun aku tak ada waktu.

Kadang ada rasa ingin kembali merasakan hal-hal yang tidak dapat aku rasakan saat ini.
Saat aku masih bisa bersenang-senang tanpa harus menanggung tanggung jawab yang begitu besar.
Kadang juga terbesit rasa iri dengan mereka yang sebaya denganku.
Tapi apa daya yang bisa ku perbuat..

Entah mengapa Tuhan mengijinkan aku untuk mengasuh dua anak-anakNya di usia yang se-dini ini.
Kini aku hanya seorang ibu rumah tangga, tapi kenyataannya aku ini juga seorang asisten rumah tangga, pengatur keuangan, koki, guru, perawat, wanita yang bermimpi menjadi pengusaha, dan juga... seorang anak yang merindukan masa mudanya.

Kadang-kadang, aku lupa bahwa jauh di dalam diriku,
Ada seorang wanita dengan bermacam-macam perasaan dan tadi malam, wanita itu menangis.
Dia lelah, kesepian dan merasa tidak dihargai.
Dia ingin melihat bunga mekar dari biji yang ditanamnya.

Kemudian di tengah kekacauan dalam kecepatan yang membingungkan,
Aku memandang anak-anakku dan tepat ketika aku membutuhkannya seakan mereka berkata “Bunda, aku sayang bunda..” dan pada saat itu juga aku hilangkan apa yang aku rasakan…
Seolah tak pernah aku rasa lelah sedikitpun, aku baik-baik saja...

Dikutip dr seorang psikolog: "Seorang ibu seringkali merupakan super human di rumah karena begitu banyak yang harus dilakukannya, termasuk mengasuh tambahan satu anak lagi yang dipanggilnya suami. Seringkali sebagai seorang suami dan anak-anak tidak menyadari bagaimana capeknya baik fisik maupun perasaan dari seorang ibu yang mengasuh anak-anak jaman sekarang yang penuh energi yang terus bergerak dan hanya diam setelah kehabisan energi yaitu tidur.
Dan di masa-masa kedamaian seperti itu, seorang ibu yang juga ingin istirahat seringkali harus melakukan sesuatu yang tidak bisa dilakukan saat anak-anaknya bangun, seperti membersihkan dan merapikan rumah. Dan tidak lama saat makhluk kecil itu berenergi penuh lagi, rumah yang baru saja bersih, jadi seperti tidak pernah dibersihkan.
Seperti itulah pekerjaan ibu rumah tangga seakan tidak pernah ada habisnya.

Nb: aku dan kedua putraku yang selalu membuatku menyadari betapa berharganya hidup ini.

1 komentar:

  1. kangen ya masa2 dulu waktu single. hehe.
    tapi begitu lihat senyuman bocah, langsung mikir "ada anak kecil yang menaruh kehidupannya di tangan kita"
    selalu semangat putri :))

    BalasHapus