Adilkah ini untukku ?

Aku tak pernah menyesali pertemuan singkat kita hingga menghasilkan malaikat kecil dihidupku.
Aku hanya sedang mencoba untuk bangun dari mimpi burukku.
Mimpi yang pernah aku tulis dengan indah bersamamu.
Begitu sulitnya aku melepas bayangmu dalam kenangan yang pernah kita lalui.
Mungkin kau tak pernah menyadari bagaimana aku bertahan diujung penantianku.
Kita memang terpisah jarak, tujuan, dan harapan.
Tapi bukankah perbedaan itu yang harusnya dapat menyatukan kita?
Lupakah kamu?
Dengan semua mimpi dan harapan yang pernah kita rangkai dulu.
Adilkah ini untukku?
Saat aku tertatih mencoba untuk bangkit sedangkan kau malah bermanja dengan pelarianmu.
Mungkin sudah saatnya aku mengemasi sisa-sisa harap dan bersiap untuk pergi.
Semoga ada persimpangan didepan sana agar aku dapat menjual rindu dan kenangan yang menyiksa ini.
Ini bukan lagi tentang kita.
Tapi tentang kau dan aku.
Namun saat kau tersadar nanti, mungkin aku sudah bangkit dan mengubur semua mimpi kita dulu.
Karena ini hanyalah sebuah permainan tanpa pemenang, akan ada yang tersakiti dan menyesali pada akhirnya.
Hanya satu pintaku, jangan pernah kau kembali dan meminta malaikat kecilku, karena hanya ia yang mampu membuatku tetap selalu tersenyum saat kau patahkan semua harapanku.